Lorong panjang sekitar 200 meter dibuat menembus bukit sebagai bagian dari instalasi vital PLTA Cirata, Jawa Barat. Inilah salah satu peninggalan Orde Baru yang masih dirasakan manfaatnya hingga kini.
Unit Pembangkitan (UP) Cirata mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) menggunakan energi air dari waduk (danau) Cirata yang bersumber dari aliran sungai Citarum di Jawa Barat. Air dari bendungan akan dialirkan melalui kanal khusus menembus bukit yang telah dipasangi tubin dan generator.
Lorong instalasi ini diresmikan tahun 1987 dan mulai beroperasi setahun kemudian. Nilai investasi yang diperlukan saat itu mencapai Rp 15 triliun.
Saat ini, PLTA terbesar di Asia Tenggara ini dikelola oleg PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Sehari-hari, 252 karyawan mengoperasionalkan PLTA ini.
Air merupakan sumber energi utama yang kami gunakan untuk memutar turbin pembangkit tenaga listrik sebanyak 8 unit. Oleh karena itu dibangun Waduk Cirata seluas 62 Km2 dengan elevasi muka air banjir 223 m, elevasi muka air normal 220 m dan elevasi muka air rendah 205 m, sehingga volume air waduk 2.165 juta meter3 dan efektif waduk 796 juta m3.