Search Here

Kamis, 10 Mei 2012

10 Perilaku yang Bikin Anda Berisiko Flu Tanpa Anda Sadari

0 komentar
img 


Terlepas Anda akan terserang flu atau tidak, penting bagi Anda untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dari flu-flu musiman seperti H1N1 atau yang biasa disebut flu burung.

Bahkan meski Anda telah mencuci tangan dan baju yang terkena bersin serta menghindari keramaian dimana virus-virus tersebut dapat menyebar dengan mudah, sebenarnya Anda masih berisiko terkena flu, bahkan tanpa menyadarinya.

Jika tak percaya, simak 10 perilaku yang tanpa Anda sadari telah menempatkan Anda pada risiko terserang flu seperti dilansir dari Health.com, Kamis (10/5/2012) berikut ini.

1. Terlalu Banyak Khawatir
Panik dan takut sakit justu bisa membuat Anda sakit. Penelitian sendiri sudah menunjukkan bahwa kecemasan dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai macam penyakit, termasuk refluks asam, insomnia, ruam kulit dan depresi. 

Tak mengherankan jika stres tambahan yaitu mengkhawatirkan datangnya sesuatu juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat Anda lebih rentan terserang penyakit.

2. Berpelukan, Berciuman dan Berjabat Tangan
Apa yang berbahaya dari jabat tangan sederhana? Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan virus. Namun itu bukan berarti Anda harus menjadi antisosial saat musim flu melanda, sebaliknya Anda hanya perlu menyadari peluang untuk penularan yang mungkin terjadi. 

Jika Anda berada dalam situasi dimana perlu adanya ucapan selamat tinggal atau halo secara fisik yang diperlukan, cobalah untuk tidak menyentuh mulut atau mata sampai Anda mencuci tangan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pun merekomendasikan agar kita menjaga jarak 6 kaki dari orang-orang yang sakit agar kemampuan virus untuk menyebar berkurang. Jadi sebagai langkah pencegahan, hindari segala jenis budaya salam mulai dari berjabat tangan, berpelukan atau cium pipi kanan dan kiri selama musim flu.

 http://static.guim.co.uk/sys-images/Guardian/Pix/pictures/2009/7/20/1248112832429/A-box-of-tissues-001.jpg

3. Merokok
Merokok melemahkan rambut kecil yang berfungsi melawan penyakit di dalam saluran hidung dan paru-paru dengan menjebak dan membuang kuman-kuman yang masuk. Hal ini dapat membuat tubuh Anda lebih rentan terhadap serangan virus.

Pascal James Imperato, MD, dekan School of Public Health di SUNY Downstate Medical Center, Brooklyn pun memperingatkan bahwa kerusakan paru-paru seperti yang disebabkan oleh merokok juga bisa membuat Anda lebih berisiko terkena komplikasi flu serius. 

"Perokok kronis selalu jauh lebih rentan terhadap infeksi virus parah terhadap pernapasan," katanya. "Rokok telah merusak paru-paru sehingga lebih rentan sakit dan terserang penyakit pneumonia."

4. Ke Gym
Beberapa perilaku ringan yang bisa membuat Anda sehat justru sebenarnya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda jika dilakukan secara ekstrim. Contohnya, latihan fisik berlebihan dapat membuat tubuh Anda berjuang untuk mengatasi stres fisik tambahan, terutama jika Anda tidak tidur, tidak minum dan tidak memberikan pelumas yang memadai bagi tubuh Anda. 

Sayangnya, gym juga merupakan tempat yang tepat untuk penyebaran virus, dari alat treadmill hingga bangku-bangku di ruang ganti yang penuh dengan keringat, bahkan mungkin kuman-kuman tersebut bisa saja terbawa di tas gym Anda.

Kami tidak mengatakan bahwa Anda harus melewatkan latihan. Namun sebagai upaya pencegahan, sapulah bagian bawah mesin gym sebelum menggunakannya atau bawalah tikar sendiri untuk peregangan atau tutupi tikar pinjaman dengan handuk agar Anda tak menyentuhnya secara langsung. 

Mandilah dengan sabun dan air segera setelah berolahraga untuk membantu membunuh kuman yang mungkin telah mengenai Anda.

5. Minum Alkohol
Sebuah studi di BMC Immunology menemukan bahwa tikus yang mengkonsumsi banyak alkohol dalam waktu singkat, sistem kekebalannya melemah sehingga sulit untuk tidak terinfeksi suatu penyakit.

Efek samping lain dari minum alkohol terlalu banyak adalah alkohol dapat membuat Anda mengalami dehidrasi dengan cepat dan mudah sehingga mengganggu kemampuan hidung dan tenggorokan Anda untuk menjebak kuman dan mengusirnya keluar dalam bentuk lendir.

6. Hanya Mengandalkan Hand Sanitizer
Pertama, periksa komposisi hand sanitizer Anda yang seharusnya mengandung 60-95 persen alkohol, etanol atau isopropanol (menurut CDC, jika hand sanitizer berbasis alkohol tidak tersedia atau tidak diperbolehkan di tempat kerja Anda, produk bebas alkohol pun juga bisa membantu).

Kedua, jangan pernah melupakan cara mencuci tangan yang konvensional. Hand sanitizer adalah pembunuh kuman yang efektif jika tidak tersedia wastafel, tetapi menurut Sanjay Gupta, MD dari CNN, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa hand sanitizer benar-benar bisa membunuh virus. 

Bagaimanapun menggunakan sabun dan air masih merupakan cara terbaik untuk menghindari flu. Bahkan jika Anda bisa mencuci tangan dengan benar, kata John M. Barry, penulis The Great Influenza, sabun biasa akan melakukan triknya sendiri untuk memperkuat perlindungan Anda terhadap virus dan kuman.

7. Salah Mencuci Tangan
Terlalu banyak orang yang tidak mencuci tangannya dengan benar. Padahal sering mencuci tangan, terutama hingga 10 kali sehari, adalah salah satu pertahanan yang paling direkomendasikan terhadap flu. 

Namun 39 persen responden sebuah survei telepon yang dilakukan oleh Soap and Detergent Association mengaku jarang atau tidak pernah mencuci tangannya setelah batuk atau bersin. Bahkan hampir setengah dari responden yang mencuci tangan hanya melakukannya selama 15 detik atau kurang, meskipun rekomendasinya 20 detik atau lebih.

Cara yang benar adalah gosok seluruh permukaan tangan dan sela-sela jari lalu keringkan tangan sepenuhnya. Matikan keran dan buka pintu kamar mandi dengan handuk kertas untuk menjaga tangan tetap bersih.

8. Salah Memegang Masker Wajah
Sebenarnya masker wajah tidak direkomendasikan oleh CDC untuk digunakan di rumah atau tempat kerja. Tetapi beberapa orang masih memilih untuk memakainya, terutama jika berisiko tinggi terserang flu atau sering berinteraksi langsung dengan orang sakit. Bahkan penelitian terbaru menunjukkan bahwa masker tampaknya memang membantu mencegah penyebaran flu.

Namun jika Anda akan memakai masker, pastikan Anda menggunakan dan melepasnya dengan benar. Hal ini karena "masker bisa menumpuk virus," kata Barry. "Anda harus sangat berhati-hati saat melepas masker. Pastikan masker tidak mengenai hidung, mulut atau mata Anda. Buanglah masker itu dan pastikan Anda mencuci tangan setelahnya." 

Lepaskan masker dengan hanya memegang tali di belakangnya sehingga Anda takkan menyentuh bagian depan masker yang diklaim sebagai bagian yang paling sering terkontaminasi.

9. Mengonsumsi Obat Flu Sebelum Waktunya
Di masa lalu, sebelum musim flu datang, beberapa pasien telah bergegas untuk menyediakan obat antivirus seperti Tamiflu. Namun sebenarnya orang-orang tak membutuhkan obat-obatan ini bahkan tak perlu mengonsumsinya karena justru bisa meningkatkan risiko resistensi virus terhadap obat-obatan ini.

Pada catatan yang berkaitan dengan kasus ini, orang tua yang mendapatkan resep sirup Tamiflu justru memberikan jumlah dosis obat yang salah kepada anak-anaknya. Hal ini diperingatkan dalam situs web New England Journal of Medicine karena instruksi dosis tidak selalu sesuai dengan ukuran pada jarum suntik yang biasanya disertakan dengan obat. 

Oleh karena itu siapapun yang diberi resep Tamiflu harus menanyakan alasan dokter memberikan obat ini kepadanya dan pastikan juga dokter Anda memahami instruksi dosis yang tepat.

10. Terlalu Sedikit Khawatir
Hal ini mungkin tampak bertentangan dengan perilaku nomor 1, tetapi pada kenyataannya, pendekatan yang paling menyehatkan selama musim flu adalah mengambil posisi diantara panik dan ketidakpedulian. Anda dapat berasumsi terlalu muda atau terlalu sehat untuk mendapatkan influenza. Meski fakta itu benar, namun hal ini bisa saja berubah.

Biasanya, pasien yang berisiko tinggi terserang flu berusia minimal 65 tahun, di bawah 2 tahun, hamil atau telah mengidap kondisi medis tertentu. Bahkan orang-orang di atas 65 tahun cenderung tidak mudah sakit, hal ini mungkin saja terjadi karena imunitas dari paparan beberapa jenis virus di masa lalu.

Intinya: Kelompok umur atau status kesehatan tidak membuat Anda tak mempan oleh berbagai virus dan penyakit, oleh karena itu mau tidak mau kita harus melakukan semua tindakan pencegahan flu dengan serius.
http://mediapartnersinc.com/wordpress/wp-content/uploads/woman-sneezing-into-tissue.jpg


sumber :http://health.detik.com/read/2012/05/10/090518/1913645/763/10-perilaku-yang-bikin-anda-berisiko-flu-tanpa-anda-sadari

Leave a Reply