Percekcokan itu terjadi tepat di pintu utama keraton atau yang dikenal dengan nama Kori Kamandungan. Sesama kerabat keraton saling adu mulut saat Raja Keraton Surakarta, Paku Buwana XIII tidak diperkenankan masuk. Wisawatan yang kebetulan berada di sekitar lokasi tersebut dapat melihat langsung wajah raja yang ‘terlantar’ di muka keraton itu.
Hanya saja, para wisatawan itu tidak berani melihat dari dekat. Mereka hanya menyaksikan situasi tersebut dari kejauhan sembari menikmati jajanan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lokasi tersebut.
»Tadi sempat kaget, di keraton kok dijaga polisi,” kata Adiningsih, salah satu pelancong asal Surabaya. Dia semakin kaget setelah melihat adanya percekcokan di lokasi tersebut. Dia akhirnya mendapatkan cerita mengenai konflik di dalam keraton dari salah seorang pedagang.
Meski demikian, dia merasa menjadi wisatawan yang beruntung. Selama ini, dia hanya melihat sosok raja melalui foto. »Setelah berkunjung ke keraton berkali-kali, akhirnya bisa melihat wajah raja secara langsung,” kata Adiningsih. Sayang, lanjutnya, saat itu raja tidak mengenakan pakaian adat kebesarannya.
Salah satu wisatawan lain, Ryan Novianto justru berani mendekat. Bahkan dia beberapa kali mengambil gambar dengan menggunakan kamera miliknya. »Lumayan, momen yang sangat langka,” kata wisatawan asal Salatiga tersebut.
Meski demikian, dia sangat menyayangkan terjadinya cekcok antar kerabat yang dilakukan di muka umum tersebut. Apalagi, dia mengaku mendengar beberapa umpatan yang keluar. »Harusnya mereka bisa memegang norma dan budaya dengan baik,” katanya.
AHMAD RAFIQ
sumber :http://id.berita.yahoo.com/cekcok-di-keraton-solo-jadi-tontonan-turis-143633864.html
Hanya saja, para wisatawan itu tidak berani melihat dari dekat. Mereka hanya menyaksikan situasi tersebut dari kejauhan sembari menikmati jajanan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lokasi tersebut.
»Tadi sempat kaget, di keraton kok dijaga polisi,” kata Adiningsih, salah satu pelancong asal Surabaya. Dia semakin kaget setelah melihat adanya percekcokan di lokasi tersebut. Dia akhirnya mendapatkan cerita mengenai konflik di dalam keraton dari salah seorang pedagang.
Meski demikian, dia merasa menjadi wisatawan yang beruntung. Selama ini, dia hanya melihat sosok raja melalui foto. »Setelah berkunjung ke keraton berkali-kali, akhirnya bisa melihat wajah raja secara langsung,” kata Adiningsih. Sayang, lanjutnya, saat itu raja tidak mengenakan pakaian adat kebesarannya.
Salah satu wisatawan lain, Ryan Novianto justru berani mendekat. Bahkan dia beberapa kali mengambil gambar dengan menggunakan kamera miliknya. »Lumayan, momen yang sangat langka,” kata wisatawan asal Salatiga tersebut.
Meski demikian, dia sangat menyayangkan terjadinya cekcok antar kerabat yang dilakukan di muka umum tersebut. Apalagi, dia mengaku mendengar beberapa umpatan yang keluar. »Harusnya mereka bisa memegang norma dan budaya dengan baik,” katanya.
AHMAD RAFIQ
sumber :http://id.berita.yahoo.com/cekcok-di-keraton-solo-jadi-tontonan-turis-143633864.html