Search Here

Minggu, 04 Desember 2011

Fakta menarik Musik Melayu yg kian meng-endemi [yg ga doyan,yg doyan cekidot]

0 komentar
Gak anti musik melayu, tapi anti ikut-ikutan musik yang lagi trend !

Ya ini fakta. Ketika ada kawan yang memberi info tentang karya bandnya di milis ini, kami coba download, coba dengerin, tapi kok ujung-ujungnya malah muntah. Ada apa ?
ST 12 gak salah kok. Band ini datang dengan idealismenya : Melayu ! Hiks !, aliran yang kabarnya kampungan tapi dengan Pe-De nya di ke depankan. Di bawa sebagai panji-panji kebesara n. Bukankah membawa hal kampungan secara nasional itu butuh perjuangan ? Bukankah itu sesuatu yang idealis ? Hebatnya, kerjasamanya dengan produser berhasil ” membuat pasar” yang menerima lagu2 mereka. So, siapa yang salah sekarang ? Yang salah adalah yang “ikut-ikutan kayak ST12″.


” Ah, biarin mas. Yang penting band saya laku keras sekenceng-kencengny a. 6 Juta download itu lumayan bisa buat balas dendam mas. Dulu saya jual es dawet, tapi sekarang perawan 5 pun bisa saya beli.”
Hmm, bebas-bebas aja sih. Itu pilihan. Tapi sayangnya cecurut ini terlalu dangkal strategi. Sudah keblinger duluan liat tampang2nya nongol di TV-TV. Gak sadar kalo sebenarnya mereka cuma jadi barang jualan yang habis manis sepah dibuang ! Gak percaya ? mau bukti ? Oke, lihat band-band satu juta kopi itu . Pada kemana ya setelah habis diperas keringatnya ? Bercocok tanam di kampung kah ? Oh enggak ding. Kayaknya buka bengkel motor !
Sebaliknya lihat band-band yang stabil penjualannya dari tahun ke tahun. Siapa yang menghidupi mereka ? Bukan para produser kawans, tapi para fans yang sampe karatan menyetiai jatuh bangunnya band-band itu. Merekalah basic hidup sang band. Mereka ada bukan tiba-tiba jatuh dari langit, tapi merayap dari gang-gang sempit. Di bangun bertahun-tahun. Lalu bagaimana dengan fans band-band satu juta kopi itu ? gimana sejarah lahirnya fans mereka? Kabarnya : cokli langsung jadi ! Weleh…
Quote:
Spoiler for dedengkot

Spoiler for ari-arinye


Kangen Band



WALI



Hijau Daun



Asbak Rokok
SUMBER
Quote:
Ni juga ane kutip dari blog seseorang gan:
Perkembangan industri musik di Indonesia dewasa ini berlangsung begitu cepat. Menemani sang mentari yang keluar di ufuk timur, para musisi pendatang baru seolah tak bisa berhenti keluar menyesaki padatnya populasi di dalam industri musik tanah air. (gaya bgt!??).
Kenyataan ini tentu saja merupakan berita yang sangat baik bagi wajah industri musik tanah air, yang mulai memasuki daerah saturasi (????) karena diperbudak oleh selera pasar yang makin hari sepertinya semakin mengkhawatirkan.
Diantara kemunculan generasi baru penerus industri musik Indonesia, terdapat fakta yang boleh dibilang cukup menarik, kalau tidak boleh disebut memuakkan, hal tersebut adalah, kemunculan musik berirama melayu yang ternyata sangat diapresiasi baik oleh para pencinta musik di negara ini.!?!?! Apakah itu salah..?? setiap orang tentu berhak memberikan opini dan tanggapannya masing-masing mengenai hal tersebut, tetapi coba ditelaah lebih baik, apakah sudah pantas band sekelas ST** menjadi lebih dikenal dibanding band sekelas PADI misalnya..????,. Dengan materi lagu yang ...., penampilan yang ......, dan aksi panggung yang ......, rasanya belum pantas ST** dipuja-puji seperti sekarang ini. Satu nama masih bisa ditoleransi,,, gawatnya, para dedengkot2 melayu globalisasi (ST**, Ka**en Band), telah membuka mata dan jiwa raga para melayuers yang lain, untuk lebih berani menularkan virus cengkok+distorsi yang sangat meresahkan telinga dan hati.. (aarrkhhhh)... Paling gawat dari yang gawat, para pentolan dedengkot2 melayu globalisasi membeikan "karya agung" mereka kepada musisi tanah air yang lain!?!?!?! (malangnya nasib rakyat Indonesia....) dan direspons POSITIF (tidaaaaak!?!?!). Mudah-mudahan kedaan ini hanya sesaat berlangsung.. AMIN.....

Leave a Reply