Terje, dari Bergen di Norwegia, dikenal sebagai ‘Iceman’ setelah ia mulai membuat musik dengan instrumen yang diukir dari balok-balok es, yang diambil dari sebuah danau di dekat tempat tinggalnya.
Kreasi instrumen yang luar biasa ini termasuk harpa, terompet, gitar, marimbas dan bahkan ia membuat sebuah ‘iceridoo’ (versi beku dari alat musik didgeridoo Australia).
Terje mengklaim setiap instrumen ia buat memiliki suara yang unik, dan sementara sebuah terompet dari es yang ia ciptakan hanya mampu bertahan selama satu sesi.
“Saya harus mendengarkan instrumen saya. Bukan aku yang memutuskan bagaimana alat musik itu nantinya akan berbunyi, namun instrumen itulah yang memutuskan bagaimana aku akan bermain nantinya,” tutur Terje.
“Aku tidak pernah bisa berlatih dengan instrumen saya buat, karena bunyinya selalu lain setiap kali saya membuat instrumen baru. Ini merupakan hal yang paling sulit,” tambahnya.
Diketahui, Terje bermain perkusi bersama ayahnya yang memainkan akordion di sebuah band dansa. Meskipun ia adalah seorang musisi yang mampu memainkan berbagai macam gaya, Terje menjadi kecewa dengan irama yang biasa-biasa saja dan kemudian memutuskan untuk beralih ke sesuatu yang sedikit lebih eksperimental.
Dia mulai dengan memukul stalaktit beku sebelum akhirnya mulai membuat instrumen sendiri.
Kabar tentang pertunjukan luar biasanya ini, dengan cepat menyebar dan pada tahun 2006 silam, dimana ia membuat Festival Icemusic tahunan di lereng gunung di Geilo, Norwegia