Search Here

Jumat, 13 Januari 2012

Memahami Stress dan Cara Menghindari Stress Yang Sederhana

0 komentar



STRESS
Pernahkah Anda mengalami STRESS? pasti setiap orang pernah mengalaminya, tapi tahukah Anda STRESS itu dapat dipahami dan dihindari. Mudah2an informasi ini bermanfaat agar Anda tidak STRESS...


APA STRESS ITU?
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.


SUMBER POTENSI STRESS
Faktor lingkungan

Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.
Faktor organisasi

Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang.Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.
Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi.Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan.Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
Faktor pribadi

Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkimpoian, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan. Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.
[sunting]


AKIBAT STRESS
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya.Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.
Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis. Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan. Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres. Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.
Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur. Ada banyak riset yang menyelidiki hubungan stres-kinerja.Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-kinerja adalah hubungan U-terbalik. Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah sampai menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi. Pola U-terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam intensitas stres.
[sunting]


TANDA DAN GEJALA STRESS
Gejala Kognitif

* Masalah ingatan
* Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
* Mengambil pertimbangan yang buruk (selalu salah)
* Hanya melihat hal yang negatif
* Pikiran yang selalu cemas/khawatir/gelisah
* Kekhawatiran yang menetap
Gejala Emosional

* Moody
* Lekas marah atau temperamen
* Ketidakmampuan untuk "santai"
* Merasa beban hidup terlalu berat
* Perasaan selalu sendiri dan dikucilkan
* Depresi atau ketidakbahagiaan
Gejala Fisik

* Sakit yang tidak jelas
* Diare atau konstipasi
* Merasa mual dan pusing
* Dada merasa sakit, detak jantung yang tidak stabil
* Hilangnya dorongan sexual
* Badan seringkali merasa panas/dingin
Gejala Perilaku

* Makan yang berlebihan atau kurang
* Tidur yang berlebihan atau kurang
* Menjauhkan diri dari lingkungan
* Menunda atau menolak tanggung jawab (misalnya dalam pekerjaan)
* Menggunakan NAPZA untuk "bersantai"
* Kebiasaan yang "aneh" (misalnya menggigit kuku, langkah yang tidak konstan)



Spoiler for MODEL STRESS SECARA BIOLOGIS:
MODEL STRESS SECARA BIOLOGIS


Spoiler for MODEL STRESS PSIKOLOGIS:
MODEL STRESS PSIKOLOGIS



CARA MENGHADAPI STRESS
Banyak orang mencari cara menghadapi stress. Memang sangat tidak enak kalo sedang stres. Stres yang berlebihan membuat aktivitas terasa lebih berat dari aslinya. Apalagi jika level stres yang dihadapi lebih tinggi daripada kemampuan untuk mengatasinya. Nah, karenanya Anda perlu membekali diri dengan kemampuan mengendalikan stres yang lebih hebat dibandingkan stres itu sendiri.
Menghindari

Hindarilah stres karena sebenarnya tak perlu terjadi. Buatlah perencanaan matang untuk menjalani berbagai aktivitas harian Anda dengan kreatif mencari alternatif cara mengatasi berbagai hambatan. Sebagai contoh saja, Anda bisa meniru cara ini (atau boleh jadi Anda sudah menjalaninya):

* Atasi masalah di sekitar Anda. Jika macet menjadi penyebab stres Anda, maka berangkatlah lebih pagi atau cari alternatif rute yang bisa menghindarkan Anda dari kemacetan. Stres mengantri saat makan siang? Siapkan makan siang dari rumah, artinya Anda perlu bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan.

* Hindari orang yang mengganggu. Jika Anda punya teman kantor yang gemar memancing emosi Anda, ambil jarak fisik darinya. Saat rapat, hindari duduk di dekatnya, atau bahkan berjalan berdekatan dengannya.

* Belajar bilang tidak. Pekerjaan Anda membutuhkan tanggung jawab dan menuntut waktu Anda. Jika lima atau enam hari dalam seminggu waktu Anda sudah habis untuk bekerja, manfaatkan waktu luang untuk aktivitas yang menyenangkan dan menyegarkan tubuh kembali seperti berkumpul bersama teman atau keluarga dalam suasana santai. Jadi, jangan ragu bilang tidak pada orang yang mengajak Anda mengikuti kegiatan yang menuntut waktu da tenaga namun tak menyenangkan bagi Anda.

* Hindari pekerjaan yang tidak perlu. Anda tentu memiliki agenda kerja dan aktivitas harian. Nah, buatlah prioritas dengan kategori A, B, C pada daftar tugas Anda. Jika pekerjaan terpenting Anda belum terselesaikan, dan waktu cukup padat, singkirkan daftar tugas di kelompok C yang tak terlalu penting dilakukan pada hari itu.
Mengubah
Buatlah daftar masalah yang paling sering membuat Anda stres, lalu lakukan perubahan. Caranya?

* Minta dengan sopan kepada si pembuat masalah untuk mengubah perilakunya, dan sebaiknya Anda pun siap jika diminta demikian. Masalah kecil akan memicu masalah yang lebih besar jika tak segera diselesaikan. Jika Anda lelah diperlakukan seenaknya oleh pasangan dalam sebuah kegiatan bersama teman, minta kepadanya untuk tak lagi melibatkan Anda dalam kegiatannya.

* Komunikasikan perasaan Anda dengan terbuka. Jika merasa terbebani dengan jadwal kerja yang terlalu ketat, Anda bisa terbuka mengungkapkan masalah Anda. Katakan dengan tegas bahwa Anda merasa frustrasi dengan jadwal kerja seperti itu, dan ajaklah lawan bicara Anda (rekan atau atasan), untuk mencari solusi bersama.

* Mengelola waktu lebih baik. Efisiensi waktu dalam bekerja memberikan bonus waktu ekstra untuk bersantai. Jadi, mulailah mengatur tugas dan waktu kerja lebih baik lagi.

* Membatasi waktu. Bersikaplah proaktif terhadap berbagai hal yang hanya akan menyita waktu Anda. Jika rekan kerja tak hentinya mengeluhkan atau berargumentasi atas tugas yang seharusnya sudah mulai dijalankan, segera katakan bahwa Anda hanya punya waktu sebentar mengerjakannya, jadi sebaiknya mulai saja, tak usah banyak bicara.
Menerima
Ada kalanya masalah tak menemukan titik temu dan solusi, dan pada akhirnya Anda hanya bisa menerima. Sikap menerima seperti ini perlu dilatih agar Anda mampu mengatasi stres. Cara untuk menerima keadaan di antaranya dengan teknik berikut:

* Berbicara dengan orang lain. Menerima bukan berarti mengabaikan perasaan Anda. Saat stres namun tak bisa berbuat apapun, tenangkan diri dengan menghubungi teman yang bisa menjadi tempat curhat atau rehatlah sejenak menikmati kopi di kedai kesukaan bersama sahabat. Anda akan merasa lebih lega jika sudah mengungkapkan uneg-uneg kepada orang lain.

* Memaafkan. Kemarahan akan menguras energi Anda. Dengan mulai belajar memaafkan, Anda akan membebaskan diri dari energi negatif.

* Berlatih berkomunikasi positif pada diri sendiri. Saat sedang stres kecenderungan yang muncul adalah Anda menjadi tak objektif. Alhasil, pikiran negatif yang muncul kemudian akan memicu sekumpulan pikiran negatif yang menumpuk dalam otak Anda. Jadi, berlatihlah berpikir positif. Mulai saja dengan masalah keuangan Anda. Jika kondisi finansial membuat Anda stres, katakan kepada diri sendiri bahwa Anda menerima telah berbuat kesalahan dengan uang Anda, tetapi Anda yakin bisa mengatasinya.

* Belajar dari kesalahan. Perlu latihan untuk menerima kesalahan, melupakan apa yang sudah terjadi dan meyakini bahwa ke depan, Anda akan menjadi lebih baik lagi. Ingat salah itu manusiawi. Yang penting adalah belajar dari kesalahan tersebut.
Beradaptasi
Melakukan adaptasi dengan mengubah standar dan harapan Anda lebih rasional, membantu Anda mengatasi stres.

* Beradaptasi dengan standar diri. Stres cenderung muncul saat standar yang sudah Anda tetapkan terlalu tinggi dan tak juga terjangkau. Jika sudah begini, definisikan kembali arti kesuksesan dan kesempurnaan bagi Anda. Lakukan adaptasi, dan Anda akan menemukan diri lebih terbebas dari rasa bersalah dan frustrasi.

* Hentikan segera sikap muram. Cobalah untuk tidak merespons situasi negatif dengan sikap negatif.

* Melihat sisi baik dari setiap masalah. Daripada merasa frustrasi harus meninggalkan pekerjaan karena sakit, sebaiknya lihat masalah dari sudut pandang lain. Anda bisa memanfaatkan waktu untuk lebih mendekatkan hubungan dengan keluarga, atau bisa juga menikmati waktu untuk lebih rileks dan beristrahat.

* Menguasai pikiran dengan afirmasi positif. Saat stres lakukan adaptasi dengan situasi yang tak menyenangkan melalui kekuatan kata-kata. Ucapkanlah kata-kata yang bersifat positif yang membantu mental Anda lebih kuat mengatasi masalah.

* Membayangkan keindahan atau sesuatu yang membuat Anda senang. Stres yang tak bisa terhindarkan sama sekali perlahan akan mereda jika Anda membayangkan tengah berada di suatu tempat yang paling Anda suka. Atau bayangkan Anda sedang berada dalam liburan menyenangkan bersama anak-anak. Pikiran seperti ini akan mengalihkan perhatian dan membantu Anda mengatasi situasi sulit.

* Melihat dari sudut pandang lebih luas. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah stres yang Anda alami saat ini akan terjadi selamanya, atau sepanjang 5-10 tahun ke depan? Umumnya tekanan pada pekerjaan hanya terjadi dalam waktu sementara. Dengan menyadari bahwa perasaan tertekan hanya akan bertahan sementara, situasi penuh tekanan akan terasa lebih ringan.

CARA SEDERHANA MENGHINDARI STRESS (MENURUT TS)
1.DIAM

Diam lebih efektif, daripada banyak bicara. tenangkan dulu diri Anda jika menghadapi suatu masalah. jangan menghadapi masalah dengan banyak bicara (kecuali kalo Anda bekerja di bidang konsultasi secara verbal, itu lain hal).
2.BUAT MUDAH

Tapi jangan MENGGAMPANGKAN, beda dengan membuat MUDAH. masalah yang rumit biasanya kita sendiri yang menyebabkannya, tapi jika Anda menghadapi masalah, cobalah cari jalan keluar yang seMUDAH mungkin, win-win-solution, jangan buat rumit atau panjang suatu masalah. malah bikin anda tambah stress
3.TENANG

Anda harus mampu setenang mungkin dalam menghadapi masalah. orang yang grasak-grusuk dan "bernafsu" akan sangat mudah terkena stress saat menghadapi masalah.
4.DOA

Hubungan dengan yang Maha Kuasa juga penting, seperti dalam Islam, Anda harus banyak ber-Istighfar. selain itu Anda juga patut banyak bersyukur. jangan menganggap ketika Anda menghadapi masalah, bahwa Anda orang yang paling stress sedunia, padahal ada yang lebih stress ketimbang Anda. bahkan sampai ada yang masuk panti rehabilitasi.

Leave a Reply