Hati-hati sebelum menginstal sebuah aplikasi mobile di handphone berbasis Android. Menurut vendor keamanan Lookout Mobile Security, serangan malware ke sistem operasi besutan Google ini meningkat tajam. Hampir 1 juta user terinfeksi malware Android pada semester pertama 2011.
Dalam laporannya yang berjudul “Mobile Threat Predictions Report for 2012″, Lookout menyebutkan pihaknya telah mengidentifikasi lebih dari 1.000 kasus aplikasi yang terinfeksi, naik dua kali lipat sejak awal Juli 2011. Jumlah pengguna Android yang mengklik link berbahaya secara global diperkirakan mencapai 36 persen (yearly), 6 persen lebih tinggi dari Juli 2011.
Perusahaan juga menemukan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada kasus “mobile pickpocketing”, yaitu aplikasi jahat dimana malware secara diam-diam akan membebankan biaya besar ke pemilik ponsel tanpa sepengetahuan user, termasuk layanan SMS premium.
Di Android market saja, infeksi virus juga semakin banyak terjadi. Sebagai contoh, baru-baru ini Google terpaksa menarik sejumlah aplikasi berbahaya yang berpura-pura menyamar sebagai aplikasi populer seperti Angry Birds. Padahal sejatinya aplikasi tersebut adalah aplikasi palsu yang disisipi trojan (program berbahaya/malware). Nah ketika aplikasi Angry Birds palsu tersebut didownload, trojan yang bersembunyi di dalamnya secara otomatis akan terinstal di perangkat user dan mengirim SMS premium.
Meskipun Android belakangan ini sering dikerubungi malware, bukan berarti sistem operasi mobile lain aman. Seorang developer pemrograman iOS diketahui pernah mendemonstrasikan sebuah celah yang memungkinkan developer lain yang nakal mem-bypass kode aplikasi Apple dan mengontrol sebuah iPhone secara remote. Microsoft juga pernah mengalami hal serupa. Sebuah bug SMS ditemukan, memungkinkan hacker untuk mematikan hub di Windows Phone 7.5