Gula dalah bahan tambahan makanan yang bisa memberikan rasa manis. Tapi sebaiknya mulai batasi asupan gula, karena terlalu banyak mengonsumsi gula bisa membuat wajah terlihat lebih tua.
"Kami telah memperhatikan faktor-faktor lain, dan diketahui semakin tinggi glukosa dalam darah maka semakin terlihat tua wajah orang tersebut," ujar Dr David Gunn, seorang ilmuwan, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (5/4/2012).
Para ahli kulit telah menyetujui bahwa diet atau konsumsi tinggi gula bisa menjadi bencana bagi wajah. Tidak ada gunanya seseorang menghabiskan banyak uang untuk membeli krim wajah mahal jika ia tetap mengonsumsi banyak gula.
"Anda memang bisa melindungi dan melembabkan kulit dari luar dengan menggunakan krim. Tapi Anda juga perlu memberi makan dan merangsang pertumbuhan sel kulit yang lebih kuat dan baik dari dalam, namun gula bisa menyabotase hal itu," ujar Dr Aamer Khan, dokter kulit kosmetik dan direktur medis Harley Street Skin Clinic.
Hal ini dikarenakan gula bisa membuat kulit kehilangan kekenyalan dan kualitas elastisnya yang merupakan dasar seseorang bisa terlihat lebih muda. Proses ini disebut dengan glycation.
Gula yang masuk akan menempel pada setiap protein di dalam tubuh dan memproduksi molekul berbahaya yang disebut dengan ‘advanced glycation end products’. Molekul ini akan mengurangi efektivitas elastin dan kolagen serta protein dalam kulit yang membantu mempertahankan penampilan muda.
"Kolagen membuat kulit berisi, elastin memberikan elastitas kulit. Jika orang terus menerus mengonsumsi makanan tinggi gula, maka kolagen dan elastin akan kaku sehingga keriput lebih mudah terbentuk dan sel-sel dalam kulit lebih sulit memperbaiki kerusakan yang normal terjadi," ujar Dr Ross Perry, dokter kosmetik di Cosmedics clinic, London.
Dr Perry menuturkan ada kolagen jenis I, II dan III dan kulit sehat memerlukan gabungan yang pas dari ketiganya. Tapi gula mendorong kolagen tipe III menjadi tipe I yang lebih rapuh, akibatnya kulit rusak, lebih tipis, lebih mudah keriput dan lebih rentan terhadap efek merusak dari lingkungan serta sinar ultraviolet.
Sayangnya tidak ada cara sederhana untuk mengurangi asupan gula. Namun usahakan menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi (cepat dipecah menjadi gula oleh tubuh), minimalkan konsumsi karbohidrat olahan dalam kue, biskuit dan roti putih.
Lalu perbanyak makanan yang punya indeks glikemik rendah seperti cokelat, pasta, nasi merah dan roti gandum. Tujuannya untuk memastikan gula yang terbentuk kurang dari 10 persen dari diet total.
"Berapa banyak toleransi terhadap glycation tergantung dari usia, metabolisme dan waktu olahraga. Mengurangi asupan gula akan cepat terlihat manfaatnya seperti kulit menjadi tidak cepat kering dan tampak lebih cerah," ujar Dr Khan.
(ver/ir)
"Kami telah memperhatikan faktor-faktor lain, dan diketahui semakin tinggi glukosa dalam darah maka semakin terlihat tua wajah orang tersebut," ujar Dr David Gunn, seorang ilmuwan, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (5/4/2012).
Para ahli kulit telah menyetujui bahwa diet atau konsumsi tinggi gula bisa menjadi bencana bagi wajah. Tidak ada gunanya seseorang menghabiskan banyak uang untuk membeli krim wajah mahal jika ia tetap mengonsumsi banyak gula.
"Anda memang bisa melindungi dan melembabkan kulit dari luar dengan menggunakan krim. Tapi Anda juga perlu memberi makan dan merangsang pertumbuhan sel kulit yang lebih kuat dan baik dari dalam, namun gula bisa menyabotase hal itu," ujar Dr Aamer Khan, dokter kulit kosmetik dan direktur medis Harley Street Skin Clinic.
Hal ini dikarenakan gula bisa membuat kulit kehilangan kekenyalan dan kualitas elastisnya yang merupakan dasar seseorang bisa terlihat lebih muda. Proses ini disebut dengan glycation.
Gula yang masuk akan menempel pada setiap protein di dalam tubuh dan memproduksi molekul berbahaya yang disebut dengan ‘advanced glycation end products’. Molekul ini akan mengurangi efektivitas elastin dan kolagen serta protein dalam kulit yang membantu mempertahankan penampilan muda.
"Kolagen membuat kulit berisi, elastin memberikan elastitas kulit. Jika orang terus menerus mengonsumsi makanan tinggi gula, maka kolagen dan elastin akan kaku sehingga keriput lebih mudah terbentuk dan sel-sel dalam kulit lebih sulit memperbaiki kerusakan yang normal terjadi," ujar Dr Ross Perry, dokter kosmetik di Cosmedics clinic, London.
Dr Perry menuturkan ada kolagen jenis I, II dan III dan kulit sehat memerlukan gabungan yang pas dari ketiganya. Tapi gula mendorong kolagen tipe III menjadi tipe I yang lebih rapuh, akibatnya kulit rusak, lebih tipis, lebih mudah keriput dan lebih rentan terhadap efek merusak dari lingkungan serta sinar ultraviolet.
Sayangnya tidak ada cara sederhana untuk mengurangi asupan gula. Namun usahakan menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi (cepat dipecah menjadi gula oleh tubuh), minimalkan konsumsi karbohidrat olahan dalam kue, biskuit dan roti putih.
Lalu perbanyak makanan yang punya indeks glikemik rendah seperti cokelat, pasta, nasi merah dan roti gandum. Tujuannya untuk memastikan gula yang terbentuk kurang dari 10 persen dari diet total.
"Berapa banyak toleransi terhadap glycation tergantung dari usia, metabolisme dan waktu olahraga. Mengurangi asupan gula akan cepat terlihat manfaatnya seperti kulit menjadi tidak cepat kering dan tampak lebih cerah," ujar Dr Khan.
(ver/ir)
sumber :http://health.detik.com/read/2012/04/05/153119/1886051/763/terlalu-banyak-makan-gula-bikin-wajah-terlihat-lebih-tua?l1101755hl